Di antara jenis-jenis kalimat dalam bahasa Indonesia, ada yang namanya kalimat konotasi dan kalimat denotasi. Kedua jenis kalimat ini merupakan kalimat yang artinya saling berlawanan. Kalimat konotasi adalah kalimat yang mengandung makna kias (bukan bermakna sebenarnya) sedangkan kalimat denotasi adalah kalimat yang bermakna sebenarnya.
Contoh Kalimat Konotasi
1. Mumun sudah mengetahui akal bulus Tarno. (akal bulus = tipu muslihat yang licik)
2. Doni adalah anak emas dalam keluarganya. (anak emas = anak kesayangan)
3. Tono dijuluki sebagai bintang kelas karena sering mendapatkan rangking tertinggi. (bintang kelas = juara kelas)
4. Kabar seputar kenaikan harga BBM masih kabar angin belaka. (kabar angin = kabar yang belum tentu kebenarannya)
5. Karena besar kepala, ia dijauhi teman-temannya. (besar kepala = sombong)
6. Karena sering disakiti, ia angkat kaki dari rumah. (angkat kaki = pergi)
7. Meskipun belum berhasil, mereka tidak gigit jari. (gigit jari = kecewa)
8. Karena keuntungannya terus menurun, perusahaan itu akhirnya gulung tikar. (gulung tikar = bangkrut)
9. Masalah itu sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin. (kepala dingin = tenang, sabar)
10. Ia dijuluki sebagai kutu buku karena rajin membaca di perpustakaan. (kutu buku = orang yang suka membaca)
11. Karena disinggung tentang masalah keluarganya, ia naik darah. (naik darah = marah)
12. Tarjo tak mau campur tangan dalam masalah keluarga Dirjo. (campur tangan = ikut campur)
13. Dorman keluar rumah sejak pagi hari untuk banting tulang. (banting tulang = bekerja keras
14. Meskipun kalah dalam perlombaan makan kerupuk, Dodi tetap lapang dada. (lapang dada = menerima dengan tabah)
15. Gayus dibawa ke meja hijau untuk diadili. (meja hijau = pengadilan)
16. Orang yang tinggal di rumah kecil itu ternyata sebatang kara. (sebatang kara = tidak mempunyai sanak saudara)
17. Harta kekayaan yang dimilikinya tidak membuat ia tinggi hati. (tinggi hati = sombong)
18. Karena murah hati, Ina disukai banyak orang. (murah hati = baik hati)
19. Kabar tentang kenaikan harga sembako telah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. (buah bibir = bahan pembicaraan)
20. Dani berat hati meninggalkan istrinya yang sedang sakit di rumah. (berat hati = tidak tega)
21. Para tunas bangsa harus berusaha untuk memajukan bangsa ini. (tunas bangsa = generasi muda)
22. Gayus mendekam di jeruji besi terkait perbuatannya yang melanggar hukum. (jeruji besi = penjara)
23. Rumah itu habis dilalap si jago merah. (si jago merah = api)
24. Para tikus kantor seharusnya tidak dihukum terlalu ringan. (tikus kantor = koruptor)
25. Ia berat hati menerima cobaan itu. (berat hati = tidak ikhlas)
Contoh Kalimat Denotasi
1. Dede mempunyai seekor kambing hitam.
2. Ani sedang menggulung tikar.
3. Ibu pergi ke pasar membeli daging sapi.
4. Lilis menasihai anak balitanya agar jangan suka menggigit jari.
5. Tangan Adi terkena api ketika bermain api.
Itulah kumpulan kalimat konotasi dan kalimat denotasi dalam bahasa Indonesia.
Disclaimer. Untuk Lirik lagu dan Video Klip adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan label musik yg bersangkutan. Seluruh media termasuk syair, ringtone, kord / kunci gitar, serta video klip (official YouTube) yang tersedia di situs ini hanyalah untuk keperluan promosi dan evaluasi. Dan Kami juga tidak menyediakan file MP3 di situs ini. Jika Anda suka dengan single ini, belilah kaset / CD atau nada sambung pribadi (NSP/RBT)-nya untuk mendukung artis / penyanyi / grup band yang bersangkutan agar terus berkarya.
Artikel ini sendiri dipublikasikan oleh In-thea.blogspot.com pada tanggal Jumat, 24 Oktober 2014.