Cerita misteri seputar Alas Roban telah ada sejak dulu. Lokasi Alas Roban berada di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sejak dahulu Alas Roban dikenal sebagai lokasi yang angker. Kisah-kisah mistis seputar Alas Roban telah kuat membekas.
Daerah hutan jati di Plelen, Gringsing pernah diketahui sebagai lokasi pembuangan mayat di era 1980-an. Mayat-mayat tersebut konon merupakan korban dari petrus (penembak misterius). Seluruh korbannya dibuang ke Alas Roban.
Bukan hanya itu, di kawasan Alas Roban juga sering kejadian berbagai kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Telah banyak yang meninggal dunia di situ lantaran kecelakaan. Kemudian, beredar kisah-kisah mistis di lingkungan masyarakat. Ada yang pernah menyaksikan penampakan pocong, kuntilanak, hingga genderuwo.
Dulu, saat malam hari, keadaan di sepanjang jalur Alas Roban memang gelap dan masih dikelilingi berbagai pohon jati. Jalannya juga tak lurus, ada yang menanjak curam dan berkelok. Oleh karena itu, wajar jika pengemudi melewati jalan itu diliputi rasa was-was.
Gambar: Alas Roban (Credit: yudibatang.wordpress.com)
Bila menengok ke arah belakang, hanya terdapat satu jalan raya Alas Roban, yakni jalan raya Poncowati. Jalan tersebut dibuat di era pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, yang merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36 yang memerintah di antara tahun 1808 sampai 1811.
Kini, cerita itu telah mengalami perubahan. Kini telah dibangun jalan yang baru. Terdapat jalur alternatif bila pengemudi ingin menuju ke Jakarta atau sebaliknya menuju ke Semarang. Terdapat 2 jalan tembus yang dibuat pada tahun 1990-an dan 2000-an.
Bukan cuma kisah mistis saja, jala raya Alas Roban juga pernah dikenal sebagai daerah yang rawan akan tindak kejahatan. Jalan yang panjang dan berliku membuat pengendara menjadi takut melintasi jalur itu saat malam hari.
Ada berbagai penjahat mulai dari bajing loncat hingga begal. Karena saking rawannya, banyak kendaraan yang tidak berani melintas saat malam hari. Untuk kendaraan dari arah barat Jakarta, berhenti di Banyuputih. Sementara itu, dari arah timur Semarang berhenti di depan Pasar Plelen.
Banyak yang baru berani melewati jalan Alas Roban saat pukul 05.00 WIB. Kalaupun ada yang berani lewat pada malam hari, harus menanti kendaraan lainnya. Minimum 6 kendaraan.
Kini kisah mistis dan rawan kejahatan mulai sirna secara perlahan dari dalam benak masyarakat. Jalan raya Alas Roban perlahan mulai ramai baik motor maupun mobil. Dan kini di pinggir jalan juga telah banyak orang yang menjual makanan.
referensi: "Alas Roban, angker dan dikenal tempat pembuangan mayat". www.merdeka.com
Disclaimer. Untuk Lirik lagu dan Video Klip adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan label musik yg bersangkutan. Seluruh media termasuk syair, ringtone, kord / kunci gitar, serta video klip (official YouTube) yang tersedia di situs ini hanyalah untuk keperluan promosi dan evaluasi. Dan Kami juga tidak menyediakan file MP3 di situs ini. Jika Anda suka dengan single ini, belilah kaset / CD atau nada sambung pribadi (NSP/RBT)-nya untuk mendukung artis / penyanyi / grup band yang bersangkutan agar terus berkarya.
Artikel ini sendiri dipublikasikan oleh In-thea.blogspot.com pada tanggal Jumat, 24 Oktober 2014.