Profil dan Biografi Jokowi Dodo (Jokowi)
Jokowi semakin dikenal luas semenjak dirinya terpilih menjadi gubernur pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Sebelumnya, Jokowi adalah walikota Solo. Sudah banyak penghargaan yang diberikan kepadanya. Mau tahu bagaimana profil dan biografi Jokowi?
Profil Jokowi
Nama Lengkap: Joko Widodo
Nama Panggilan: Jokowi
Tempat & tanggal Lahir: Surakarta (Jawa Tengah), 21 Juni 1961
Agama: Islam
Warga Negara: Indonesia
Biografi Jokowi
Masa Kecil Jokowi
Jokowi merupakan anak dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Jokowi bukanlah anak dari keluarga kaya raya. Sewaktu kecil, ia pernah menjadi tukang ojek payung, jadi kuli panggul, dan berdagang untuk keperluan biaya sekolah dan uang jajan. Ketika anak-anak lainnya pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda, Jokowi kecil memilih berjalan kaki. Mewarisi keahlian ayahnya dalam bertukang kayu, ia memulai pekerjaan menggergaji saat usianya 12 tahun. Penggusuran yang pernah dialaminya sampai tiga kali semasa kecil mempengaruhi pola pikirnya dan kepemimpinannya kelak sesudah menjabat sebagai Walikota Surakarta ketika harus menertibkan pemukiman warga.
Masa Kuliah dan WirausahaJokowi diterima di Fakultas Kehutanan UGM (Universitas Gajah Mada) di jurusan kehutanan. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk belajar tentang struktur kayu, pemanfaatan, serta teknologinya.
Setelah lulus kuliah, ia bekerja di BUMN. Tetapi itu tak lama, Jokowi memutuskan untuk keluar dan mulai membuka usaha dengan meminjamkan rumah kecilnya, dan pada akhirnya berkembang sehingga membuatnya bertemu dengan Micl Romaknan. Orang itulah yang memberinya panggilan Jokowi. Atas kerja keras dan kejujurannya, ia memperoleh kepercayaan dan bisa berkeliling benua Eropa. Pengaturan kota yang baik di benua Eropa menginspirasi Jokowi untuk memasuki dunia politik guna mengatur kota Solo. Ia ingin menerapkan kepemimpinan yang manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat bagi para penduduknya.
Perjalanan Politik
Walikota Solo
Dengan banyaknya pengalaman ketika muda, ia mengembangkan kota Solo dan berbagai penolakan dari masyarakat guna ditertibkan. Ketika Jokowi menjabat sebagai walikota Solo, Solo mengalami perubahan dan menjadi bahan kajian universitas luar negeri.
Ketika menjabat sebagai walikota Solo, langkah-langkah yang dilakukan Jokowi cukup progresif untuk ukuran kota yang ada di Pulau Jawa. Langkah-langkah tersebut di antaranya memberi syarat pada investor agar mau memikirkan kepentingan publik, merelokasi pedagang barang bekas yang ada di Taman Banjarsari hampir tidak ada gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, dan melakukan komunikasi langsung terbuka dan rutin yang disiarkan oleh stasiun televisi lokal.
Jokowi mengajukan Surakarta agar tergolong ke dalam Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan berhasil diterima pada tahun 2006. Langkahnya kemudian berlanjut dengan berhasilnya Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada Oktober 2008.
Mendamaikan Keraton Surakarta
Pada 11 Juni 2004, Paku Buwono XII meninggal dunia tanpa sempat menunjuk putra mahkota maupun permaisuri, sehingga timbul pertentanggan di antara kedua putranya, KGPH Panembahan Agung Tedjowulan dan SDISKS Paku Buwono XIII. Selama 7 tahun terdapat dua raja yang ditunjuk oleh kedua belah pihak dalam satu keraton.
Konflik tersebut pada akhirnya mendorong campur tangan pemerintah RI dengan penawaran dualisme kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII menjabat sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakilnya atau Mahapatih. Meski sudah mendapatkan tanda tangan kesepahaman, konflik belum juga selesai lantaran ada sejumlah keluarga keraton yang tak setuju dengan penyatuan tersebut.
Konflik tersebut mencapai puncaknya ketika terjadinya penolakan terhadap Raja dan Mahapatih untuk masuk ke dalam Keraton pada 25 Mei 2012. Jokowi akhirnya ikut berperan dalam menyatukan kembali perpecahan tersebut setelah 8 bulan menemui satu demi satu pihak keraton yang terlibat pada pertentangan tersebut. Akhirnya pada 4 Juni 2012 Ketua DPR Marzuki Alie memberikan pernyataan bahwa konflik Keraton Surakarta berakhir yang didukung pernyataan bersedianya pelepasan gelar oleh Panembahan Agung Tedjowulan dan kesiapan kedua keluarga guna melakukan rekonsiliasi.
Berkat prestasinya, Joko Widodo terpilh dalam "10 Tokoh 2008" versi Majalah Tempo. Di majalah tersebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga pernah terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2006" atas jasanya dalam melakukan perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan di Belitung Timur.
Pada 12 Agustus 2011, Jokowi memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama karena prestasinya sebagai kepala daerah yang mengabdikan diri kepada rakyat. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil. Selain itu, Jokowi juga pernah dinobatkan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia pada bulan Januari 2013 berkat keberhasilannya dalam menjadi pemimpin Surakarta sebagai kota yang terbersih dari korupsi, kota seni dan budaya, dan kota dengan penataan terbaik.
Dicalonkan Menjadi GubernurJusuf Kalla meminta Jokowi agar mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan gubernur DKI tahun 2012. Awalnya Jokowi hampir ditolak untuk dijadikan sebagai calon gubernur. Namun, pada akhirnya Jokowi berhasil dicalonkan sebagai gubernur dengan Ahok sebagai wakilnya. Pada akhirnya setelah melewati dua putaran pilgub 2012, pasangan Jokowi-Ahok yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur. (Wikipedia)
Disclaimer. Untuk Lirik lagu dan Video Klip adalah hak cipta / hak milik dari pengarang, artis, dan label musik yg bersangkutan. Seluruh media termasuk syair, ringtone, kord / kunci gitar, serta video klip (official YouTube) yang tersedia di situs ini hanyalah untuk keperluan promosi dan evaluasi. Dan Kami juga tidak menyediakan file MP3 di situs ini. Jika Anda suka dengan single ini, belilah kaset / CD atau nada sambung pribadi (NSP/RBT)-nya untuk mendukung artis / penyanyi / grup band yang bersangkutan agar terus berkarya.
Artikel ini sendiri dipublikasikan oleh In-thea.blogspot.com pada tanggal Senin, 20 Oktober 2014.